Menyitir sejarah berdirinya Desa Kradenan sebagai salah satu Desa Wisata Relegi di Ponorogo, dengan keberadaan makam Auliya dan peninggalan Masjidnya.
Masjid " Sawo Songo Al Fallah " yang ada hanya di Desa Kradenan.
Almarhum Mbah Kyai Mardliyah penghafal Al Quran pertama di Ponorogo kala itu.
Almarhum Mbah Kyai Taftozani yang Tafakur dan Dzikirnya kedengaran dari Kraton Kasunanan Solo kala itu.
Halaman Masjidnya yang ditumbuhi 9 pohon Sawoo sbg ciri khas masjid sepuh/kuno keberadaanya, yang selalu terpelihara dan tidak lekang oleh waktu walau kebnyakan Masjid sekarang lebih modern dengan halaman penuh taman dan hiasan kaligrafi serta pernak pernik layaknya masjid kekinian.
Masjid Sawo Songo Al Fallah Kradenan tetep exis rindang dan sejuk dengan pohon Sawoonya, sekarang dari sisi bangunan serambi masjid sudah dirubah, walaupun juga setiap hari harus dibersihkan daun yang jatuh oleh perbotnya.
Tetapi pohon sawoo itu tetep berdiri kokoh menghiasi halaman masjid mengayomi jamaahnya, hingga sampai sekarang kebnyakan orang - orang yg ziarah ke makam auliya didesa ini sering menyebutnya MASJID SAWOO SONGO, karena jumlhnya ada 9 pohon sawoo.
Sebagai orang pertama dan sekaligus yang babad Desa Kradenan kala itu, Almarhum Mbah Kyai Mardliyah tetep gigih menata kehidupan warga desa dgn mengajarkan nilai nilai agama Islam dan budi pekerti luhur dlm kehidupan sehari hari kepada warga masyarakat.
Menurut sejarah para winasis, beliau sangat terkenal dengan hafalnya Al Quran 30 juz kala itu dan insyaAlloh orang pertama yang hafal Al Quran di bumi Ponorogo kala itu.
Beliau punya anak yang juga sangat terkenal dengan Dzikirnya dan terdengar jelas oleh Kraton Kasunanan Solo kala itu terbukti Kraton Kasunanan Solo memerintahkan abdi dalemnya untuk mencari tau asal muasal suara merdu itu berasal dari mana setelah ketemu ternyata berasal dari suara dzikirnya mbah Kyai Taftazani yang berada di tanah perdesaan yakni Desa Kradenan kemudian beliau Kyai Taftazani ditimbali untuk menghadap sultan kala itu.
Menurut sejarah, beliau mbah Kyai Mardliyah adalah putra dari Kyai Ageng Donopuro Setono yang tentunya masih ada garis keluarga dari Kyai Ageng Pandanaran Mbayat Klaten JawaTengah.
Demikian sepenggal cerita sejarah berdirinya Desa Kradenan, kec. Jetis. Kab. Ponorogo Ja-Tim.
Post a Comment