Beberapa Kitab Kuno Yang Ada Di Nusantara

Nusantara punya banyak cerita, tentang banyaknya kerajaan atau pemerintahan pada masa lalu, dimana setiap tata pemerintahan tersebut banyak meninggalkan sejarah.

Baik berupa bangunan candi maupun karya sastra berupa kitab - kitab kuno yang menjadi pedoman hidup kala itu.

Berikut ini beberapa  Kitab Kuno Yang Ada Di Nusantara :

1. Kitab Canda Karana
Kitab ini merupakan kitab yang tertua yang isinya tembang (nyanyian) dan serupa isi kamus yang tersusun secara Hindu. Di dalam kitab ini juga terdapat nama seorang raja keturunan Sailendra yakni yang mendirikan candi kalasan, oleh karena itu itu kitab ini disebut kitab tertua.

2. Kitab Ramayana
Kitab ini berbahasa jawa kuno,dan berbentuk tembang. Menurut penyelidikan melalui pembandingan bahasa dan tulisan-tulisan pada batu tembaga, kitab Ramayana dibuat dalam masa pemerintahan Raja Dyah Balitung (Raja Agung yang menguasai wilayah Jawa Tengah dan Timur pada tahun 820-830 Saka.

3. Kitab Sang Hyang Kamahajanikan
Didalam kitab ini tidak terdapat tembang dan ditulis dalam bahasa prosa,didalam bukunya terdapat nama Raja Jawa, Empu Sindok. Isinya mengandung pelajaran tentang agama Budha Mahayana. Selain itu juga mengandung ajaran tentang bersemedi. Kebanyakan mengutarakan susunan percintaan dewa-dewa dalam agama Mahayana dan kerap kali amat cocok dengan dengan penempatan Raja-Raja Budha dalam candi Borobudur.

4. Kitab Brahmandapurana
Kitab ini ditulis dalam bahasa prosa, tidak bercerikan angka tahun dan tidak menyebutkan nama Raja. Kitab Brahmandapurana seumur dengan Kitab Sang Yang Kamahayanikan namun bedanya Kitab Brahmandapurana adalah kitab orang-orang beragama Siwa sedangkan Kitab Brahmandapura adalah kitab orang-orang beragama Buddha-Mahayana. Isinya tentang pengantar kata,cerita Sang Romaharsana,ilmu tentang terjadinya dunia,dan masih banyak lagi. Akan tetapi sayangnya bahasa kitab ini sudah rusak.

5.Kitab Agastyaparwa
Kitab ini ditulis dalam bahasa prosa, susunannya menyerupai susunan kitab Brahmandapurana,juga banyak memuat kalimat Sansekerta yang diterangkan dalam bahasa Jawa-Kuno. Isinya yaitu Sang Dredhasyu bertanya kepada Ayahnya, begawan Agastya tentang berbagai hal, kebanyakan hampir sama dengan yang dipaparkan dalam kitab Brahmandapurana.

6. Kitab Utarakanda
Kitab ini memang merupakan kitab gubahan baru yang ditulis dalam bahasa prosa, dan banyak pula kalimat Sansekerta yang juga diterjemahkan dalam bahasa Jawa-Kuno. Dalam bagian awal disebutkan nama Raja Dharmawangsah Teguh, isinya dipetik dari cerita Ramayana Walmiki bagian penghabisan.

7. Kitab Adiparwa
Kitab ini merupakan bagian pertama pada cerita Mahabharata,ditulis dengan menggunakan bahasa prosa. Yang diceritakan tentang kehidupan wayang yang muda-muda. Susunan kitab ini sama dengan kitab Utarakanda yang didalamnya disebutkan nama Raja Dharmawangsa-Teguh. Di sini juga terdapat lakon Dewi Lara Amis, Bale sigala-gala, matinya Arimba, Burung Dewata dan ambilan dari kitab adiparwa itu.

8. Kitab Sabhaparwa
Kitab ini merupakan bagian ke dua dalam cerita Mahabharata,di dalam ceritanya yang menjadi lakon adalah Pandhawa yang sedang bermain dadu.


9.Kitab Wirataparwa
Kitab ini berbahasa prosa dan merupakan bagian yang keempat dalam cerita Mahabharata. Isinya para Pandhawa mengabdi kepada Raja Wirata, karena mereka harus menyembunyikan diri, sebab kalau ketahuan mereka akan mendapat hukum buang lagi selama 12 tahun.

10.Kitab Ud-jogaparwa
Kitab ini berbahasa dan merupakan bagian yang kelima dalam cerita Mahabharata, jadi sudah dekat kepada perang Bratayuda dan banyak kata-kata yang sudah rusak. Isinya banyak akan tetapi hanya lakon Kresna gugah yang dapat diambil.

11. Kitab Bhismaparwa
Kitab ini berbahasa prosa dan merupakan bagian keenam dalam cerita Mahabharata jadi sudah mulai peranng Bratayuda. Disini terdapat beberapa petikan dari kitab BHAGAWADGITA.

12. Kitab Asramawasanaparwa
Kitab ini bahasanya prosa juga, dalam cerita Mahabarata merupakan bagian yang kelimabelas. isi ceritanya Dhrestarasta diangkat menjadi Raja di Ngastina untuk lima belas tahun. Para pandawa menaati peraturan Dhrestarasta kecuali Sang Bima, ia selalu mencacimaki dan akhirnya Sang Dhrestarasta pergi bertapa karena risi dengan hal itu, selama dalam pertapaan pandhawa pernah mengunjunginya dan tak lama kemudian akhirnya ia meninggal di hutan.

13. Kitab Mosalaparwa
Kitab ini ditulis menggunakan bahasanya prosa dan merupakan bagian yang keenambelas dalam cerita Mahabarata. Ceritanya mengisahkan musnanya Wresni dan Jadu, sebuah kaum dalam negara Madura-Dwarawati, lagi pula mengisahkan wafatnya Prabu Baladewa dan Prabu Kresna.

14.Kitab Prasthanikaparwa
Kitab ini Berbahasa prosa dan merupakan bagian yang ketujuhbelas dalam cerita Mahabharata. Menceritakan meninggalnya para pandhawa, dan perjuangan Judistira untuk memasukkan adiknya kedalam surga.

15. Kitab Swargarohanaparwa
Kitab ini berbahasa prosa dan merupakan bagian kedelapanbelas dalam Kitab Mahabharata(bagian pennghabisan). Menceritakan tentang kemarahan sang Duryudana karena adik-adiknya dimasukan kedalam neraka. Sang Duryudana tidak terima dengan kenyataan itu kemudian ia mengadu kepada sang Dewa dan akhirnya Sang Dewa merubah neraka menjadi surga.

16.Kitab Kuncarakarna
Kitab ini berbahasa prosa, umurnnya masih seumur dengan kitab-kitab parwa. Didalam tulisannya terdapat kata-kata modern seperti akhiran e yang disebabkan penyalinan turun temurun. Kitab ini milik orang-orang yang beragama Budha-Mahayana seperti halnya kitab Sang Hyang Kamahayanikan. Kitab ini menceritakan tentang perjalan seorang Raksasa yang ingin menjadi manusia. Raksasa itu bernama Sang Kuncarakarna.

..............>>>>

1/Post a Comment/Comments

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq^^com...
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    ReplyDelete

Post a Comment

CAKRAWALA Cyber

👁️‍🗨️ Dibaca :