Kisah Gugurnya Tumenggung Mertowongso II


Tumenggung Mertowongso II adalah Bupati Ponorogo yang dikenal memiliki wajah tampan dan berhati baik, dalam bahasa Jawa disebut “Rupi Bagus Manah Lurus”. Ketika di Keraton Kartasura sedang terjadi perang berebut kekuasaan, rajanya yakni Sunan Mangkurat Mas mengungsi ke Ponorogo.

Di Ponorogo Sunan Mangkurat Mas diterima dengan baik, dihormati dan dibuat gembira sehingga hidupnya bahagia tidak seperti nasib orang yang mengungsi mencari keselamatan.

Karena ketampanan wajahnya, banyak selir Sunan Mangkurat Mas yang tertarik pada Tumenggung Mertowongso dan bahkan datang ke kabupaten untuk menemui Tumenggung Mertowongso. Sunan Mangkurat Mas yang mengetahui hal tersebut kemudian menyimpan dendam.

Suatu ketika Sunan Mangkurat Mas ingin berburu, lalu dibuatkan grogolan (tempat sementara untuk pengintaian ) sekarang menjadi desa Grogol Sawoo. Tak lama kemudian tampak seekor menjangan (Kijang) lalu Sunan Mangkurat Mas menarik busur memanah menjangan tersebut.

Menjangan  terkena anak panah namun masih hidup, Tumenggung Mertowongso dan pengawalnya bernama Surengpati lalu menyembelih menjangan tersebut karena sebagai muslim taat Tumenggung Mertowongso menganggap jika tidak disembelih dengan mengucap Bismillah maka menjangan
tersebut hukumnya adalah bangkai yang haram dimakan.

Sunan Mangkurat Mas marah melihat hal tersebut, dia menyuruh pengawalnya memegang Tumenggung Mertowongso dan Surengpati lalu mengebiri keduanya kemudian pergi.

Dalam keadaan sakit parah, Tumenggung Mertowongso ditemukan para prajurit Ponorogo. Di depan para prajurit dan keluarganya Tumenggung Mertowongso berkata” Saudaraku semua jangan takut menghadapi kematian. Kejarlah raja berhati iblis tak tahu balas budi itu, penggal kepalanya”.

Mendengar hal tersebut Pasukan Ponorogo mengejar sunan Mangkurat Mas dan bertemu di sekitar Sungai Sekayu. Patih Sunan Mangkurat Mas sudah tanggap lalu menyuruh rajanya naik kuda melarikan diri.

Di sekitar Sungai Sekayu kemudian pecah pertempuran dan pasukan Kartasura banyak yang terbunuh. Surengpati yang mengamuk kehabisan darah lalu meninggal dan dimakamkan di sebelah timur pondok Durisawoo Ponorogo.

Besok paginya Pasukan Ponorogo mengejar sunan Mangkurat Mas yang berada di desa Gelang. Banyak Pasukan Kartasura yang mati sehingga rombongan tersebut melarikan diri ke Madiun.

Dalam sejarah, Sunan Mangkurat Mas adalah raja yang berwajah buruk dan berhati jahat, benci dan suka cemburu jika ada orang berwajah tampan.

Ibunya mengguna guna istri ayahnya yang lain sehingga mandul semua agar anaknya Mangkurat Mas bisa menjadi raja. Sunan Mangkurat Mas kemudian terlibat perang dengan Pangeran Puger yang kemudian menjadi Pakubuwono I. Banyak kerabat Kabupaten Ponorogo yang ikut di pihak Pangeran Puger.

Akhir hidup Sunan Mangkurat mas berakhir sebagai pelarian dan tawanan dan diburu pasukan Pakubuwono I. Sunan Mangkurat Mas dibuang ke negara Srilangka hingga meninggal disana.

Referensi, sumber : Buku Babad Ponorogo Bab II Halaman 22 & Wikipedia.

2/Post a Comment/Comments

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "

    ReplyDelete
  2. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete

Post a Comment

CAKRAWALA Cyber

👁️‍🗨️ Dibaca :